Nama: CHRYSNA RINALDY MATURBONGS Kelas : 1IA07 NPM : 50421311
Kebudayaan Papua Barat
Provinsi
papua merupakan provinsi yang paling luas di Indonesia, pada mula nya provinsi ini
bernama Irian jaya namun sekarang terbagi dua, bagian timur tetap bernama papua
tetapi bagian barat menambahkan kata barat jadi Papua Barat. Pada artikel ini
saya akan membahas kebudayaan apa saja yang terdapat di Papua Barat.
A.
Suku Bangsa Papua Barat
Asli
Papua: Terdiri dari Suku Huli, Suku
Bauzi, Suku Muyu, Suku Korowai, Suku Dani, Suku Amungme, Suku Asmat, Arfak,
Damal, Yali, dll.
Pendatang
: Jawa, Asal Sulawesi, Bugis, Maluku, Melayu,
Makassar, Minahasa, Batak, Suku Lainnya.
B.Agama
di Papua Barat
Kristen Protestan, Islam, Katolik, Budha, Hindu, Khonghucu.
Kristen Protestan adalah agama mayoritas
masyarakat Papua Barat.
C.Rumah Adat
Rumah
adat yang terdapat di papua memiliki filosofis yang berbeda-beda, bahan dasar
untuk membuatnya pun tidak sama dan hal itu lah yang membuat papua menjadi
eksotis. Berikut ini beberapa daftar rumah adat papua dan penjelasannya.
1. Rumah Adat Honai
Rumah adat Honai adalah rumah Papua yang menjadi tempat tinggal suku Dani. Pada umumnya Honai dihuni oleh laki-laki dewasa. Nama rumah adat ini berasal dari kata “hun” yang berarti laki-laki dan “ai” berarti rumah. Honai ini bisanya ada di sekitar lembah dan pegunungan. Dinding nya terbuat dari kayu, atapnya dari jerami yang berbentuk kerucut, sekilas seperti jamur.
Tidak ada jendela di rumah Honai ini hanya
memiliki satu pintu dan tinggi rumah ini mencapai 2.5 meter dengan ruangan
sempit sekitar 5 meter karena untuk menahan suhu yang dingin di pegunungan,
pada bagian tengah ada semacam lingkaran yang digunakan untuk membuat api untuk
menghangatkan tubuh sekaligus penerangan.
1. Rumah
Adat Ebai
Rumah adat Ebai
diambil dari kata “ebe” yang berarti perempuan dan “ai” artinya rumah. Hal ini
karena perempuan adalah tempat tinggal bagi kehidupan. Ebai biasa dipakai untuk
melakukan proses pendidikan untuk anak perempuan, para ibu akan mengajarkan
hal-hal yang akan dilakukan saat menjelang pernikahan nanti.
Rumah ini juga menjadi tempat tinggal ibu, anak perempuan dan anak laki-laki. Tapi anak laki-laki dewasa akan dipindahkan ke Honai.
Rumah ebai hampir sama dengan honai, namun ebai memiliki ukuran yang lebih pendek dan lebih kecil. Rumah berada di sisi kanan atau kiri honai dan pintunya tidak sejajar dengan pintu utama.
2. Rumah Adat Wamai
Wamai adalah sebuah tempat yang dijadikan sebagai kandang ternak peliharaan. Hewan yang biasa dijadikan ternak oleh suku wilayah papua seperti ayam, babi, anjing dan lain-lainnya.
Bentuk dari wamai
ini pada umumnya persegi tapi ada pula bentuk lain, sangat fleksibel tergantung
dari besar dan banyaknya jenis hewan yang mereka miliki.
3. Rumah
Adat Kariwari
Kariwari adalah rumah adat ini dihuni oleh suku Tobati-Enggros yang tinggal di tepi Danau Sentani, Jayapura. Rumah ini khusus bagi laki-laki yang telah berusia sekitar 12 tahun.
Rumah ini
dijadikan tempat untuk mendidik anak-anak tersebut, mereka dia ajarkan tentang
pengalaman hidup dan bagaimana mencari nafkah, menjadi laki-laki yang
bertanggung jawab, berani dan kuat.
4. Rumah adat Rumsram
Rumsram
adalah rumah adat Papua yang berasal dari suku Biak Numfor yang berada di
pulau-pulau. Rumah ini dibuat untuk laki-laki. Seperti kariwari, rumah ini
dijadikan tempat untuk mendidik anak remaja laki-laki dalam pencarian
pengalaman hidup, serta cara untuk menjadi laki-laki yang kuat dan bertanggung
jawab sebagai kepala keluarga nanti.
D. Pakaian Adat
Pakaian adat Papua mempunyai aksesoris
disetiap pakaian yang dikenakannya, baik laki-laki maupun perempuan. Ada
beberapa jenis Pakaian adat Papua sesuai dengan pemakainya.
1. Koteka, Pakaian Adat Laki-Laki
Di suku pedalaman asli Papua, kita akan disuguhkan dengan pakaian yang mereka kenakan sehari-hari yang sangat unik.
Jika kebanyakan
laki-laki mengenakan baju dan celana yang rapi dan tertutup, berbeda dengan
dengan laki-laki di Papua. Mereka tidak menggunakan baju sama sekali sehingga
sekilas seperti telanjang. Namun ternyata mereka mengenakan pakaian adat Papua
yang dikenal dengan koteka.
2. Rok Rumbai, Busana Khusus Wanita
Perempuan Papua menggunakan rok rumbai sebagai pakaiannya. Rok rumbai ini adalah sejenis pakaian adat Papua perempuan yang bentuknya rok dan terbuat dari susunan daun sagu kering dan dipakai untuk menutupi sebagian tubuh bawah.
Namun nyatanya, rok rumbai ini juga tidak hanya dikenakan oleh wanita saja, namun pria juga menggunakan gaun ini pada acara-acara tertentu.
3. Sali,
Pakaian Adat Perempuan Lajang
Papua memiliki pakaian
adat yang berbeda antara perempuan yang sudah menikah dengan yang masih lajang.
Perempuan lajang Papua menggunakan pakaian khusus yang menarik. Pakaian adat
ini dikenal dengan sebutan Sali. Pakaian ini dibuat dari kulit pohon.
Tetapi, warna dari kulit pohon ini harus berwarna
coklat. Karena Sali hanya untuk perempuan yang masih lajang maka mereka yang
sudah menikah dianggap tidak pantas menggunakan pakaian ini.
4. Yokai, Gaun Kustom Interior
Yokai adalah pakaian adat yang hanya ada di daerah Papua Barat dan sekitarnya dan hanya bisa kita lihat di daerah pedalaman Papua saja.
Pakaian ini hanya untuk
perempuan yang sudah memiliki keluarga. Yokai berwarna coklat sedikit
kemerahan. Bahkan baju ini adalah simbol masyarakat Papua yang dekat dengan
alam, sehingga baju ini tidak boleh diperjualbelikan.
E.
Senjata Tradisional
Orang Papua juga memiliki beberapa senjata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang senjata juga digunakan untuk melengkapi pakaian adat mereka. Berikut beberapa senjata yang tersedia di Papua:
1. Busur dan Anak Panah
Senjata utama masyarakat Papua yaitu busur dan anak panah. Senjata ini membantu masyarakat untuk menangkap hewan buruan dan untuk berperang melawan musuh. Seperti halnya tombak, ujung mata pada panah ini diberi racun.
Senjata ini
terbuat dari 3 macam bahan yakni kayu, bambu dan tulang yang runcing.
2. Tombak
Tombak ini biasa masyarakat papua gunakan untuk berburu hewan dari jarak jauh. Senjata ini terbuat dari bahan kayu dan batu yang ujungnya runcing, bahkan ada pula yang memakai tulang sebagai mata tombak. Tapi seiring dengan perkembangan jaman, mata tombak kini dibuat dari logam.
Biasanya mata
tombak ini diberi bisa racun yang sangat mematikan untuk melumpuhkan korban
atau mangsanya.
3. Pisau
Belati
Pisau
belati ini hanya ada di daerah Papua saja. Bahan dasar untuk membuat pisau ini
yaitu tulang burung kasuari, sehingga senjata ini sangat berbahaya. Cara
menggunakannya pun berbeda, pisau ini dioleskan racun terlebih dahulu sebelum
dipakai untuk berburu. Belati ini terlihat cantik dengan adanya bulu burung
kasuari yang ada pada pegangan pisau.
4. Kapak
Kapak
adalah senjata masyarakat Papua yang dipakai untuk bertani dan membuka jalan
menuju hutan. Kapak ini berbeda dengan kapak kebanyakan, kapak ini dibuat dari
bahan dasar rotan dan mata kapaknya dari batu yang sangat tajam.
5. Badik
Kompilasi Papua
Badik merupakan senjata tradisional orang Bugis di Makassar, yang menjadi senjata tradisional Papua setelah orang Papua mulai mengenal dunia luar. Badik ini berbentuk pendek seperti pisau, namun masih mempunyai keunikan tersendiri. Senjata ini sudah ada sejak Kerajaan Sulawesi.
F.
Kesenian Daerah
Kesenian yang ada di Papua Barat ini
termasuk tarian dan alat musik daerah yang berasal dari Papua. Berikut ini daftar
dari beberapa kesenian daerah papua:
1. Tari Sajojo
2. Tari Yospan
3. Tari
Selamat Datang, dll.
G.
Alat Musik
Berikut
ini daftar alat musik tradisional yang terdapat di Papua Barat :
1. Tifa
Tifa adalah salah
satu alat musik asal Papua yang memiliki bentuk sama dengan gendang. Bahkan,
teknik untuk memainkan alat musik yang satu ini pun mirip. Tifa ini dibuat dari
sebongkah kayu, kemudian, pada sisi Tifa ditutup dengan kulit rusa yang sudah
dikeringkan. Hal itulah yang menghasilkan suara yang indah
2. Triton
Triton adalah alat musik yang bahannya terbuat dari kulit kerang. Nama alat musik ini berasal dari nama sebuah pulau yang memiliki keindahan alam yang jauh lebih indah dari Raja Ampat.
3. Yi
Alat
musik ini di beberapa daerah dikenal dengan suling. Tetapi bentuk suling
tersebut berbeda dengan bentuk suling dari daerah lain. Alat musik ini dipakai
oleh masyarakat Papua sebagai pengiring berbagai macam tari-tarian daerah.
Selain itu, Yi juga sering digunakan untuk mengumpulkan penduduk.
4. Pikon/Pikonane/Kecapi Yahudi
Saat
ini, Pikon lebih sering dimainkan oleh suku dani yang tinggal di pedalaman.
Dalam keseharian Pikon ini dimainkan oleh laki-laki.
Sekian dari saya, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar