Kamis, 18 November 2021

TUGAS : ILMU BUDAYA DASAR #2

Nama: CHRYSNA RINALDY MATURBONGS    Kelas : 1IA07    NPM : 50421311

Tugas : 



"Budaya Tarian Lokal dari Papua Barat "

 


BAB I

 

Pendahuluan

 

1.1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam di berbagai lokalitas daerah. Nuansa budaya lokal dapat menjadi motivasi, ciri khas kepemimpinan dan identitas daerah serta menjadi cara yang digunakan dalam perjuangan Diera sekarang, dinamika perkembangan budaya di Indonesia telah terintervensi nilai-nilai modernitas. Hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai lokal sehingga mengancam kestabilan budaya nasional. Oleh karena itu, budaya yang sudah ada dan bernilai positif dalam kehidupan masyarakat perlu dipertahankan dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Sehingga dapat diatasi penetrasi budaya dalam era globalisasi.

Tari tradisional adalah sebuah tarian yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu kelompok masyarakat.Tarian ini lalu diturunkan atau diwariskan secara terus-menerus dari generasi ke generasi.

1.2. Rumusan Masalah

a. Tarian apa saja yang ada di Papua Barat

1.3 Tujuan penulisan

a. Mendeksripsikan tarian yang ada di Papua Barat

1.4 Manfaat Penulisan

   Dalam tulisan ilmiah ini akan diperkenalkan tarian lokal yang ada didaerah Papua Barat

 

BAB II

 

Pembahasan

 2.1. Tarian di Papua Barat

1.      Tari Yospan



Tari Yospan ini adalah salah satu tari kreasi budaya Papua Barat. Tari ini menggunakan hasil dari penggabungan antara 2 buah tari tradisional yang telah ada, yaitu tari Pancar dan tari Yosim. Tari Pancar sendiri adalah tari tradisional yang berasal dari Biak, Manokwari dan Numfor. Ciri khas dari gerakan ini sangat kaku. Untuk instrumen musik yang digunakan meliputi Ukulele, gitar, tifa dan lain – lain.

Sedangkan untuk tari Yosim, berasal dari daerah teluk Sairei, Serul, Waropen. Sekilas, tari ini mirip dengan tari poleneis Eropa. Hanya saja pada tari Yosim, gerakannya jauh lebih lincah dan ekspresif. Dengan penggabungan antara 2 buah tari daerah, dapat menghasilkan tari dengan gerakan yang sangat kompleks. Jumlah penari dalam tari Yospan pun sangat tidak terbatas. Begitu pula dengan genre penari, baik pria maupun wanita secara bebas melakukan tarian ini.

Tari Yospan, biasanya ditampilkan pada acara besar. Seperti upacara adat, pagelaran seni budaya, penyambutan tamu – tamu penting dan lain – lain. Untuk kostum penari yang digunakan, tidak ada ketentuan khusus. Namun untuk memperkental budaya Papua Barat, biasanya menggunakan pakaian tradisional Papua barat, yaitu rok rumbai lengkap dengan aksesorisnya.

2.      Tari Musyoh

Tari tradisional ini termasuk ke dalam kumpulan tarian dari Papua barat yang dianggap sakral dari provinsi Papua Barat. Banyak kepercayaan akan mitos dari tari Musyoh ini. Oleh sebab itu, tari ini hanya ditampilkan pada momen tertentu dan sebaiknya tidak ditampilkan pada acara umum.

Berdasarkan kepercayaan penduduk Papua Barat, tari Musyoh ini dapat mengusir arwah yang tidak tenang / gentayangan. Semua penduduk Papua sangat percaya jika seseorang yang meninggal secara tragis, arwahnya tidak akan tenang. Misalnya meninggalkan karena kecelakaan.

Gerakan pada tarian ini sangat lincah dan energik. Biasanya, tari Musyoh dilakukan oleh penari pria. Tetapi terkadang dilakukan secara bersama antara penari pria dan wanita. Untuk kostum yang digunakan oleh penari pria adalah Koteka. Untuk penari pria ini membawa alat musik tifa. Jadi pada tari Musyoh, penari pria mempunyai 2 tugas yaitu memainkan alat musik tifa sambil menari. Sedangkan kostum penari wanita yaitu rok rumbai. Untuk penari wanita, tidak dilengkapi atribut apapun.

3.      Tari Suanggi

Untuk tari Suanggi ini hampir sama dengan tari Musyoh, yaitu dianggap sakral dan mempunyai nuansa magis. Fungsi dari tari tradisional ini juga hampir sama dengan tari Musyoh, yaitu mengusir roh jahat. Perbedaannya, jika tarian Papua barat ini untuk mengusir arwah yang meninggal secara tragis. Sedangkan tari Suanggi untuk mengusir arwah yang masih memiliki janji yang belum dipenuhi.

Menurut kepercayaan penduduk Papua Barat, seseorang yang telah meninggal arwahnya tidak akan tenang begitu saja. Apalagi semasa hidupnya, orang tersebut memiliki suatu janji yang belum terpenuhi. Arwah dari orang tersebut akan gentayangan, bahkan dapat merasuki orang lain. Bahkan dapat membuat orang yang dirasuki berada dalam suatu bahaya yang mengancam nyawa.

Jika diperhatikan dengan seksama, setiap gerakan dari tari Suanggi ini bukan merupakan gerakan tari pada umumnya. Tetapi lebih menyerupai aktivitas seorang dukun yang hendak menyembuhkan suatu penyakit. Tarian ini biasanya dilakukan oleh penari pria. Sedangkan untuk kostum penari menggunakan pakaian adat khas Papua Barat. Tari Suanggi ini hanya ditampilkan ketika ada seorang warga yang meninggal dan tidak ditampilkan pada acara umum maupun pentas seni budaya.

4.      Tari Sajojo

Tari Sajojo adalah tari yang menjadi kebanggaan Papua Barat. Sebab tari ini mempunyai karakter yang sangat fleksibel. Dengan tanpa adanya unsur magis dan sakral pada tarian ini, membuat tari Sajojo sangat bebas ditampilkan pada acara manapun.

Dari semua tarian tradisional Papua barat yang ada, tari Sajojo inilah yang paling populer di antara tari tradisional lain. Beberapa acara TV lokal pun juga sempat menampilkan tari Papua barat ini. Dengan tidak adanya unsur sakral, menampilkan tarian ini tidak akan melanggar aturan adat yang telah berlaku.

Terlebih lagi tidak ada batasan genre antara penari pria maupun wanita. Lalu pada tarian ini juga dapat ditarikan siapa pun, entah anak – anak, remaja hingga lansia. Serta untuk menambah suasana lebih meriah, dapat menampilkan tarian ini dengan jumlah penari yang cukup banyak. Ciri khas dari gerakan ini adalah lincah, energik dan sangat ceria. Alunan dari musik pengiringnya pun juga sangat meriah.

Walaupun tari Sajojo berasal dari Papua Barat, kostum penari sangat fleksibel dan dinamis. Dalam arti tidak harus menggunakan pakaian adat Papua Barat, seperti rok rumbai. Dapat juga menggunakan pakaian adat dari daerah lain. Ataupun menggunakan pakaian kreasi adat seperti gambar tarian Papua barat yang telah ada.

5.      Tari Selamat Datang

Tari selamat datang mempunyai karakter yang hampir sama dengan tari Sajojo, yaitu tidak mengandung unsur magis dan dianggap sakral. Oleh karena itu perkembangan Tari ini juga cukup luas. Tidak ada batasan apapun untuk memperkenalkan tari tradisional ini ke masyarakat luas.

Hanya saja tari selamat datang mempunyai arti / makna tersendiri, yaitu untuk menyambut para tamu. Maka dari itu, tari ini harus ditampilkan pada pembukaan / awal suatu acara, serta sebagai tanda untuk menghormati para tamu. Gerakan dari tari selamat datang sangat energik. Tetapi mempunyai nilai estetika yang cukup tinggi. Tari ini dapat dilakukan oleh penari pria maupun wanita.

Kostum yang digunakan penari adalah pakaian adat Papua Barat dengan atribut serta aksesoris yang sangat lengkap. Kostum penari pria biasanya menggunakan holim dan membawa tifa / senjata tradisional. Sedangkan untuk penari wanita menggunakan rok rumbai.

6.      Tari Perang

Untuk tari ini sangat menggambarkan kondisi daerah Papua Barat yang beberapa kelompok masih hidup secara bersuku – suku. Masing – masing suku mempertahankan keamanan dan keutuhan suku masing – masing. Bahkan tidak segan – segan menyerang suku lain apabila ada salah satu anggota suku yang terluka. Bahkan hingga kini, perang antar suku terkadang terjadi. Walaupun hal yang memicu peperangan dapat diselesaikan secara musyawarah.

Dalam tari Perang ini, menceritakan bagaimana para leluhur yang telah berjuang dalam melindungi keutuhan suatu kelompok, suku / golongan. Gerakan dalam tari ini pun sangat didominasi dengan skill dalam menggunakan senjata.

Tari Perang ini, hanya dilakukan oleh penari pria. Kostum yang digunakan para penari adalah pakaian tradisional dan lengkap dengan atribut yang berupa senjata seperti panah, tombak, belati dan lain – lain.

 

BAB III

 

Penutup

 

3.1. Kesimpulan

Tarian di Indonesia masih dibutuhkan oleh generasi penerus dalam mengembangkan karakter ke Indonesiaannya. Perkembangan zaman yang menuju ke pola modern memberikan nuansa yang berbeda pada diri karakter anak. Penggunaan teknologi menjadi pengaruh yang sangat kuat dalam diri anak-anak Indonesia. Melalui penciptaan tari anak ini dapat menumbuh kembangkan pada diri anak Indonesia untuk cinta tanah air dan bangsa ini.

Perkembangan dalam dunia cipta tarian anak sudah semakin menyusut intensitasnya di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu membuat kekhawatiran dalam membentuk jiwa atau karakter anak-anak untuk berekspresi sesuai dengan karakter bangsanya. Pengaruh tari-tarian dari dunia Barat dapat menyebabkan perubahan dalam pola tingkah laku anak-anak di Indonesia. Untuk itulah perlu adanya suatu alternatif jalan keluarnya agar anak-anak Indonesia dapat memahami dan mendalami dari budaya dan lingkungannya.

 

3.2 saran

Pendidikan budaya kepada generasi penerus bangsa harus di teruskan agar  identitas ciri khas dari suatu suku bangsa tetap dilestarikan dan tidak hilang. Karena begitu banyak budaya budaya yang ada di Indonesia, jika budaya budaya tersebut tidak di lestarikan, para generasi penerus bangsa akan terbawa arus budaya modern dari negara luar.

Daftar Pustaka

https://perpustakaan.id/tarian-papua-barat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas (m11) : Pengetahuan Teknologi Internet & New Media

Nama: Chrysna Rinaldy Maturbongs     Kelas : 2IA06     NPM : 50421311 Tugas : 1. Contoh industri start up populer yang sukses mengikat banya...