Nama: CHRYSNA RINALDY
MATURBONGS Kelas : 1IA07 NPM : 50421311
Tugas :
"Budaya Tarian Lokal dari Papua Barat
"
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Bangsa Indonesia
memiliki budaya yang sangat beragam di berbagai lokalitas daerah. Nuansa budaya
lokal dapat menjadi motivasi, ciri khas kepemimpinan dan identitas daerah serta
menjadi cara yang digunakan dalam perjuangan Diera sekarang, dinamika
perkembangan budaya di Indonesia telah terintervensi nilai-nilai modernitas.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai lokal sehingga mengancam kestabilan
budaya nasional. Oleh karena itu, budaya yang sudah ada dan bernilai positif
dalam kehidupan masyarakat perlu dipertahankan dan dilestarikan dari generasi
ke generasi. Sehingga dapat diatasi penetrasi budaya dalam era globalisasi.
Tari tradisional adalah
sebuah tarian yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu kelompok
masyarakat.Tarian ini lalu diturunkan atau diwariskan secara terus-menerus dari
generasi ke generasi.
1.2.
Rumusan Masalah
a.
Tarian apa saja yang ada di Papua Barat
1.3
Tujuan penulisan
a.
Mendeksripsikan tarian yang ada di Papua Barat
1.4
Manfaat Penulisan
Dalam tulisan ilmiah ini akan diperkenalkan
tarian lokal yang ada didaerah Papua Barat
BAB II
Pembahasan
2.1.
Tarian di Papua Barat
1.
Tari Yospan
Tari
Yospan ini adalah salah satu tari kreasi budaya Papua Barat. Tari ini
menggunakan hasil dari penggabungan antara 2 buah tari tradisional yang telah
ada, yaitu tari Pancar dan tari Yosim. Tari Pancar sendiri adalah tari
tradisional yang berasal dari Biak, Manokwari dan Numfor. Ciri khas dari
gerakan ini sangat kaku. Untuk instrumen musik yang digunakan meliputi Ukulele,
gitar, tifa dan lain – lain.
Sedangkan
untuk tari Yosim, berasal dari daerah teluk Sairei, Serul, Waropen. Sekilas,
tari ini mirip dengan tari poleneis Eropa. Hanya saja pada tari Yosim,
gerakannya jauh lebih lincah dan ekspresif. Dengan penggabungan antara 2 buah
tari daerah, dapat menghasilkan tari dengan gerakan yang sangat kompleks.
Jumlah penari dalam tari Yospan pun sangat tidak terbatas. Begitu pula dengan
genre penari, baik pria maupun wanita secara bebas melakukan tarian ini.
Tari
Yospan, biasanya ditampilkan pada acara besar. Seperti upacara adat, pagelaran
seni budaya, penyambutan tamu – tamu penting dan lain – lain. Untuk kostum
penari yang digunakan, tidak ada ketentuan khusus. Namun untuk memperkental
budaya Papua Barat, biasanya menggunakan pakaian tradisional Papua barat, yaitu
rok rumbai lengkap dengan aksesorisnya.
2.
Tari Musyoh
Tari tradisional ini termasuk ke dalam kumpulan tarian dari
Papua barat yang dianggap sakral dari provinsi Papua Barat. Banyak kepercayaan
akan mitos dari tari Musyoh ini. Oleh sebab itu, tari ini hanya ditampilkan
pada momen tertentu dan sebaiknya tidak ditampilkan pada acara umum.
Berdasarkan kepercayaan penduduk Papua Barat, tari Musyoh
ini dapat mengusir arwah yang tidak tenang / gentayangan. Semua penduduk Papua
sangat percaya jika seseorang yang meninggal secara tragis, arwahnya tidak akan
tenang. Misalnya meninggalkan karena kecelakaan.
Gerakan pada tarian ini sangat lincah dan energik. Biasanya,
tari Musyoh dilakukan oleh penari pria. Tetapi terkadang dilakukan secara
bersama antara penari pria dan wanita. Untuk kostum yang digunakan oleh penari
pria adalah Koteka. Untuk penari pria ini membawa alat musik tifa. Jadi pada
tari Musyoh, penari pria mempunyai 2 tugas yaitu memainkan alat musik tifa
sambil menari. Sedangkan kostum penari wanita yaitu rok rumbai. Untuk penari
wanita, tidak dilengkapi atribut apapun.
3. Tari Suanggi
Untuk tari Suanggi ini hampir sama dengan tari Musyoh, yaitu
dianggap sakral dan mempunyai nuansa magis. Fungsi dari tari tradisional ini
juga hampir sama dengan tari Musyoh, yaitu mengusir roh jahat. Perbedaannya,
jika tarian Papua barat ini untuk mengusir arwah yang meninggal secara tragis.
Sedangkan tari Suanggi untuk mengusir arwah yang masih memiliki janji yang
belum dipenuhi.
Menurut kepercayaan penduduk Papua Barat, seseorang yang
telah meninggal arwahnya tidak akan tenang begitu saja. Apalagi semasa
hidupnya, orang tersebut memiliki suatu janji yang belum terpenuhi. Arwah dari
orang tersebut akan gentayangan, bahkan dapat merasuki orang lain. Bahkan dapat
membuat orang yang dirasuki berada dalam suatu bahaya yang mengancam nyawa.
Jika diperhatikan dengan seksama, setiap gerakan dari tari
Suanggi ini bukan merupakan gerakan tari pada umumnya. Tetapi lebih menyerupai
aktivitas seorang dukun yang hendak menyembuhkan suatu penyakit. Tarian ini
biasanya dilakukan oleh penari pria. Sedangkan untuk kostum penari menggunakan
pakaian adat khas Papua Barat. Tari Suanggi ini hanya ditampilkan ketika ada
seorang warga yang meninggal dan tidak ditampilkan pada acara umum maupun
pentas seni budaya.
4.
Tari Sajojo
Tari Sajojo adalah tari yang menjadi kebanggaan Papua Barat.
Sebab tari ini mempunyai karakter yang sangat fleksibel. Dengan tanpa adanya
unsur magis dan sakral pada tarian ini, membuat tari Sajojo sangat bebas
ditampilkan pada acara manapun.
Dari semua tarian tradisional Papua barat yang ada, tari
Sajojo inilah yang paling populer di antara tari tradisional lain. Beberapa
acara TV lokal pun juga sempat menampilkan tari Papua barat ini. Dengan tidak
adanya unsur sakral, menampilkan tarian ini tidak akan melanggar aturan adat
yang telah berlaku.
Terlebih lagi tidak ada batasan genre antara penari pria
maupun wanita. Lalu pada tarian ini juga dapat ditarikan siapa pun, entah anak
– anak, remaja hingga lansia. Serta untuk menambah suasana lebih meriah, dapat
menampilkan tarian ini dengan jumlah penari yang cukup banyak. Ciri khas dari
gerakan ini adalah lincah, energik dan sangat ceria. Alunan dari musik
pengiringnya pun juga sangat meriah.
Walaupun tari Sajojo berasal dari Papua Barat, kostum penari
sangat fleksibel dan dinamis. Dalam arti tidak harus menggunakan pakaian adat
Papua Barat, seperti rok rumbai. Dapat juga menggunakan pakaian adat dari
daerah lain. Ataupun menggunakan pakaian kreasi adat seperti gambar tarian
Papua barat yang telah ada.
5.
Tari Selamat Datang
Tari selamat datang mempunyai karakter yang hampir sama
dengan tari Sajojo, yaitu tidak mengandung unsur magis dan dianggap sakral.
Oleh karena itu perkembangan Tari ini juga cukup luas. Tidak ada batasan apapun
untuk memperkenalkan tari tradisional ini ke masyarakat luas.
Hanya saja tari selamat datang mempunyai arti / makna
tersendiri, yaitu untuk menyambut para tamu. Maka dari itu, tari ini harus
ditampilkan pada pembukaan / awal suatu acara, serta sebagai tanda untuk
menghormati para tamu. Gerakan dari tari selamat datang sangat energik. Tetapi
mempunyai nilai estetika yang cukup tinggi. Tari ini dapat dilakukan oleh penari
pria maupun wanita.
Kostum yang digunakan penari adalah pakaian adat Papua Barat
dengan atribut serta aksesoris yang sangat lengkap. Kostum penari pria biasanya
menggunakan holim dan membawa tifa / senjata tradisional. Sedangkan untuk
penari wanita menggunakan rok rumbai.
6.
Tari Perang
Untuk tari ini sangat menggambarkan kondisi daerah Papua
Barat yang beberapa kelompok masih hidup secara bersuku – suku. Masing – masing
suku mempertahankan keamanan dan keutuhan suku masing – masing. Bahkan tidak
segan – segan menyerang suku lain apabila ada salah satu anggota suku yang
terluka. Bahkan hingga kini, perang antar suku terkadang terjadi. Walaupun hal
yang memicu peperangan dapat diselesaikan secara musyawarah.
Dalam tari Perang ini, menceritakan bagaimana para leluhur
yang telah berjuang dalam melindungi keutuhan suatu kelompok, suku / golongan.
Gerakan dalam tari ini pun sangat didominasi dengan skill dalam menggunakan
senjata.
Tari Perang ini, hanya dilakukan oleh penari pria. Kostum
yang digunakan para penari adalah pakaian tradisional dan lengkap dengan
atribut yang berupa senjata seperti panah, tombak, belati dan lain – lain.
BAB III
Penutup
3.1.
Kesimpulan
Tarian di Indonesia masih dibutuhkan oleh
generasi penerus dalam mengembangkan karakter ke Indonesiaannya. Perkembangan
zaman yang menuju ke pola modern memberikan nuansa yang berbeda pada diri
karakter anak. Penggunaan teknologi menjadi pengaruh yang sangat kuat dalam
diri anak-anak Indonesia. Melalui penciptaan tari anak ini dapat menumbuh kembangkan
pada diri anak Indonesia untuk cinta tanah air dan bangsa ini.
Perkembangan dalam dunia cipta tarian anak sudah
semakin menyusut intensitasnya di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu membuat
kekhawatiran dalam membentuk jiwa atau karakter anak-anak untuk berekspresi
sesuai dengan karakter bangsanya. Pengaruh tari-tarian dari dunia Barat dapat
menyebabkan perubahan dalam pola tingkah laku anak-anak di Indonesia. Untuk
itulah perlu adanya suatu alternatif jalan keluarnya agar anak-anak Indonesia
dapat memahami dan mendalami dari budaya dan lingkungannya.
3.2 saran
Pendidikan budaya kepada
generasi penerus bangsa harus di teruskan agar identitas ciri khas dari suatu suku bangsa tetap
dilestarikan dan tidak hilang. Karena begitu banyak budaya budaya yang ada di
Indonesia, jika budaya budaya tersebut tidak di lestarikan, para generasi penerus
bangsa akan terbawa arus budaya modern dari negara luar.
Daftar Pustaka
https://perpustakaan.id/tarian-papua-barat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar